Rabu, 13 Maret 2013


Pagi ini saya membaca koran langganan seperti biasanya. Dari berita Persib vs Pelita Bandung Raya (PBR), seorang anak kecil usia 8 tahun yang terseret ombak ketika berenang di pantai Sayang Heulang Garut, Keindahan sunset di Pantai Jayanti Kabupaten Cianjur dan hingga berita yang membuat saya sedikit terkejut yaitu akan dibangunnya jalal bebas hambatan (Tol) yang menghubungkan Cileunyi-Banjar. Menurut berita tersebut, rencana pembangunan proyek jalan tol tersebut akan dilakukan pada tahun 2013 ini dan berakhir pada tahun 2018. Beberapa instansi terkait mengatakan, pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan laju perekonomian masyarakat kota Banjar dan sekitarnya termasuk daerah Ciamis. 

Saya sempat berpikir sejenak setelah membaca artikel tersebut. Ada banyak sekali keuntungan yang didapat jika sampai jalan tol ini berhasil dibangun tetapi tidak sedikit pula kerugian yang akan ditimbulkan dengan dibangunnya jalan tol tersebut. Beberapa kerugian tersebut diantaranya adalah masyarakat yang tinggal diantara jalur Cileunyi-Banjar seperti Garut, Tasikmalaya dan beberapa daerah kecil yang membuka usaha seperti restoran, souvenir dan tempat peristirahatan lainnya akan sepi pengunjung karena sudah pasti akan banyak orang yang menggunakan jalan tol tersebut. 

Kedua, wisatawan yang akan menuju pantai Pangandaran tidak lagi membutuhkan waktu lama untuk sampai ke objek wisata yang terkenal dengan pantai dan cagar alamnya yang indah. Ini merupakan suatu kerugian yang besar karena sampai pada saat ini saja, pantai Pangandaran selalu penuh pada hari libur atau hari-hari biasa. Apa lagi jika jalan tol tersebut terrealisasi, dapat dibayangkan bagaimana penuhnya pantai Pangandaraan yang akan datang. Mungkin wistawan akan merasa tidak nyaman akan hal ini tapi bagi para pelaku bisnis di pantai Pangandaran tentu menjadi sebuah keuntungan besar. 

Menurut pendapat saya, sebaiknya pembangunan jalan tol ini ditunda saja, lebih baik pemerintah lebih fokus untuk memperbaiki jalan yang sudah ada karena kondisi jalanan tersebut masih sangat memprihatinkan. Selain itu, pengelola pantai Pangandaran harus lebih me-manage lagi tempat wisata tersebut jika suatu saat jalan tol ini resmi dibangun, pantai Pangandaran masih dapat dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. 

11 komentar :

  1. Saya adalah salah satu pengguna jalan Jalur Cilenyi sampai dengan Tasik Malaya. Dalam 1 bulan sekurangnya 2 kali melakukan perjalanan di route ini. Berbagai kesukaan dan kedukaan selalu di temui dalam melakukan perjalanan pada route ini. Bila kondisi jalan mulus, kendaraan longgar dan cuaca baik ditambah kendaraan yang prima Sungguh ini merupakan route yang paling saya NIKMATI terutama jalur Limbangan sampai Malangbong dengan jalan yang berkelok-kelok sedikit nanjak atau menurun, tapi tak jarang perjalanan ini cukup menyebalkan.Dari pengalaman perjalanan ini Saya termasuk orang yang mengaharapkan jalan tol ini cepat menjadi kenyataan.

    BalasHapus
  2. Memang seperti itu adanya. Ini merupakan langkah yang perlu dipikirkan secara matang sebelum direalisasikan agar tidak terjadi kecemburuan sosial dari masyarakat lain yang jalanan di daerahnya belum rampung diperbaiki. Semoga apa yang menjadi harapan kita untuk pembenahan akses jalan di Jawa Barat tidak menimbulkan konflik sosial.

    BalasHapus
  3. yang paling tepat bukan jalan tol (kapitalis).
    , tapi higway... jadi setiap orang boleh lewat termasuk motor...

    BalasHapus
  4. Wah.. kalau sampai terjadi seperti itu bagus sekali tapi arus mobilitas dari kota ke "desa" akan semakin tinggi. Nantinya berdampak pada kepadatan di desa yg asri dan nyaman.

    BalasHapus
  5. Setiap pembangunan tentu membawa dampak, baik positif maupun negatif dan pandangan kitapun pasti berbeda tergantung dari sisi mana kita melihat. Jalur tersebut sudah menjadi ikon macet, bukan hanya musim lebaran atau libur sj tetapi tiap akhir pekanpun macet.mungkin macet seperti di kota biasa, tapi macet pada jalur yang digunakan utk perjalanan jauh(Trans selatan jawa) sangat melelahkan dan menguras waktu.sebagai orang yg sering merasakan bgm beratnya perjalanan jalur tersebut terutama antara cileunyi s.d tasik tentu sangat berharap adanya jalan tol. jadi menurut sy pembangunan jalan tol tsb diperlukan, paling tidak cileunhyi-tasikmalaya.

    BalasHapus
  6. saya setuju...knapa? disamping utk kelancaran dan kenyamanan perjalanan, tentu untuk meningkatkan perekonomian krn kemajuan ekonomi daerah tersebut jauh ketinggalan dibandingkan dengan daerah utara mudah2an dgn adanya jalan tol dapat meningkatkan pendapatan daerah

    BalasHapus
  7. Memang benar. Alangkah baiknya dampak negatif yang akan timbul dapat diminimalisir. Selain itu, perlu dipertimbangkan bagaimana dampak yg trjadi pada daerah2 sprti cicalengka dan nagreg contohnya yg sejak dulu bnyk msyarakat yg menggantungkan hidup dr brdagang karena jalur tersebut mrpkan jlur mudik dn jalur wisata.

    BalasHapus
  8. Memang benar. Alangkah baiknya dampak negatif yang akan timbul dapat diminimalisir. Selain itu, perlu dipertimbangkan bagaimana dampak yg trjadi pada daerah2 sprti cicalengka dan nagreg contohnya yg sejak dulu bnyk msyarakat yg menggantungkan hidup dr brdagang karena jalur tersebut mrpkan jlur mudik dn jalur wisata.

    BalasHapus
  9. setuju sekali, semoga sgr dibangun jd waktu tempuh tasik bandung bisa 1,5 jam.

    BalasHapus
  10. wah seneng, kampung halamanku pangandaran makin ramai dengan adanya tol. tapi nanti juga tambah macet. harusnya bangun tolnya sampe cilacap. belum ada tol aja skrg pangandaran penuh sm pengunjung, apalagi kl udah ada tol. harusnya pengunjung jangan main ke pangandaran terus. sekali-kali ke cilacap. cilacap jg byk tmpt wisata yg gk klh bagus kok sama pangandaran.

    BalasHapus